Ternyata membaca komik itu ada beberapa dampaknya lho bagi yang terlalu sering membacanya . . Tetapi tentunya ada dampak negatif dan dampak positifnya dong , ,Berikut ini dampak dari terlalu sering membaca komik :
DAMPAK POSITIF :
1.Belajar Berhitung
Masih ingat komik Doraemon? Karakter karya Fujiko F. Fujio ini
termasuk paling dicintai anak-anak. Beberapa tahun yang lalu, komik
Doraemon edisi belajar berhitung juga diterbitkan. Komik-komik seperti
ini tentu sangat bermanfaat dan menolong karena menghadirkan nuansa
belajar yang menyenangkan bersama tokoh kesayangan.
2. Mengenal Alam Sekitar
Komik yang memperkenalkan lingkungan dan alam sekitar juga sangat
bermanfaat bagi anak-anak. Anda tidak mungkin membawa anak-anak ke
masa dinosaurus untuk memperkenalkan mereka kepada Tyranosaurus,
misalnya. Anak-anak pun bisa diperkenalkan pada berbagai jenis
tumbuhan dan hewan melalui komik.
3. Membantu Memahami Cerita
Mengapa komik dibuat juga dengan disertai gambar ? tentunya ada maksud tertentu dibalik itu , ,yaitu untuk mempermudah pembaca dalam memahami cerita sehingga tidak perlu bersusah payah untuk membayangkannya karena gambarannya sudah jelas ada di dalam komik tersebut.
4. Mendorong Minat Baca
Komik juga mengundang minat baca anak2 bahkan banyak orang dewasa yang menyukai komik. Banyak pembaca komik dari kecil yang telah dewasa yang mengaku imajinasinya tumbuh dari membaca komik sejak kecil.
5. Komik Mengajarkan Nilai Moral
Komik menghadirkan nilai2 moral bagi siapa saja , sebagai contohnya persahabatan, kerja keras, kegigihan, semangat pantang menyerah, bahkan komik terkadang juga mengandung nilai-nilai kebersamaan . Komik olah raga umumnya mengajarkan nilai kerja keras, kegigihan, dan
semangat pantang menyerah. Pesan umum yang disampaikan biasanya
"semakin gigih kamu berusaha, semakin dekat pula dirimu pada
keberhasilan". Prinsip alkitabiah seperti "kasihilah musuhmu" juga
bisa ditemukan. Nilai-nilai ini bisa dilihat dari komik, seperti
"Shoot!", "Kungfu Boy", "Harlem Beat", dan lain-lain.
6. Komik Merupakan Sarana Hiburan yang Tidak Memakan Waktu
Untuk mengisi kejenuhan, komik bisa menjadi alternatif yang sangat
cocok. Waktu yang dibutuhkan untuk membaca komik tidak seperti ketika
membaca novel. Sebab ada banyak yang dapat diringkas oleh komik,
misalnya penggambaran ekspresi wajah dan penjelasan latar tempat.
Nah, , ,itu baru dampak positifnya gan , ,gimana dampak negatifnya nih ?
baca lagi kelanjutan dampak negatif membaca komik dibawah ini.
baca lagi kelanjutan dampak negatif membaca komik dibawah ini.
DAMPAK NEGATIF
1. Komik Membatasi Imajinasi
Terlalu sering membaca komik juga gak baik nih , , di dalam komik telah disajikan gambar-gambar yang sesuai dengan cerita ,maksud awalnya memang baik , ,untuk memudahkan pembaca dalam memahami cerita. Namun, dengan adanya gambar-gambar tersebut malah justru dapat membatasi imajinasi si pembaca terlebih anak-anak karena maksud dalam cerita telah disajikan dalam gambar. Berbeda dengan novel, karena dalam novel pembaca dituntut untuk berfikir seperti apa kira-kira maksud dari penulis ini.
2. Tidak Mampu Menikmati dan Mengapresiasi Karya Sastra
Ketidakmampuan untuk menggunakan imajinasi akhirnya bisa membuat kita
sulit menangkap penggambaran yang diberikan cerpen atau novel.
Kalaupun dapat, pembayangan yang kita miliki mungkin hanya terpaku
pada pengalaman kita pada latar lingkungan yang ditampilkan komik.
Akhirnya, kita bisa kesulitan untuk merasakan keindahan kosakata yang
dipakai penulis. Padahal apresiasi prosa menjadi bagian pelajaran
bahasa Indonesia yang masih harus dijalani para siswa, minimal sampai
tingkat SMA.
3. Komik Menimbulkan Efek Adiktif
Efek adiktif yang timbul bisa berupa keinginan untuk segera menikmati
seri sambungan (umumnya karena penasaran) atau sekadar membaca lebih
banyak komik lainnya. Efeknya, selain menghabiskan banyak dana untuk
menyewa atau membeli edisi demi edisi, rasa penasaran juga bisa
mendorong kita untuk lebih banyak menghabiskan waktu bersama komik.
4. Komik Lebih Eksplisit Menggambarkan Adegan
Adegan-adegan kekerasan dan bernuansa pornografi juga tergambar dengan
lebih jelas dalam komik. Hal ini sudah pasti tidak akan baik bila
dikonsumsi oleh anak-anak di bawah umur. Beberapa komik juga mengikuti
praktik atau kebiasaan yang berkenaan erat dengan okultisme
(misalnya, pada komik seri-seri misteri), sedangkan yang lain
dikaitkan dengan masalah-masalah sosial seperti homoseksualitas dan
penyalahgunaan obat-obatan (Lorelli 2006). Kondisi ini diperparah
dengan anggapan bahwa komik merupakan konsumsi anak-anak. Memang kini
ada pelabelan, meski hal ini tidak banyak berpengaruh.
nah , , ,bagi komik's lover penting nih membaca ini. Tapi selama komik tidak mempengaruhi pikiran kita ke hal-hal negatif saya rasa sah-sah saja kita membaca komik ( saya termasuk komik lover : p ).
sekian terimakasih.